Minggu, 08 April 2012

relli mahar project

Mahar 3 Dimention
Initials castle coins Box Glass Design 
Dimention : 25cm x 25cm x 35cm
Price : IDR 2.100.000




mahar ini di buat dari kepingan uang koin 100 rupiah dan beberapa lembar uang lama sebagai aksen objek pasangan pengantin.

jika anda berminat bisa menghubungi ke no 081322992998 [relli]

-harga di sesuaikan dengan kerumitan desain yang di sesuaikan dengan desain keinginan pemesan
-jumlah nominal uang dapat disesuaikan dengan tanggal pernikahan


-untuk mahar 3 dimensi, minimal pemesanan H- 1 bulan untuk hasil yang lebih maksimal

mahar 2 dimensi minimal 2 minggu pemesanan
Mahar 2 Dimention
traditional minang design
Dimention : 30cm x 40cm x 5,5cm
Price : IDR 900.000


Mahar 3 Dimention
Angklung Design Box Acrylic
Dimention : 20cm x 20cm x 50cm
Price : IDR 750.000 

Jumat, 11 November 2011

essai “Peran Pemuda dalam Memajukan Jawa Barat”


“Peran Pemuda dalam Memajukan Jawa Barat”
Oleh : Relli Tardiyani
4 November 2011
            Belum genap satu bulan, tepatnya pada tanggal 28 oktober yang lalu kita baru saja mengenang hari sumpah pemuda. Banyak kegiatan kepemudaan yang di ekspos di berbagai media menjelang hari sumpah pemuda. Mulai dari kegiatan kemanusiaan, pendidikan, kepedulian lingkungan, hingga tawuran dan demonstrasi mahasiswa. Ya...tentu saja bukan hanya hal-hal positif  yang muncul ke permukaan untuk mengisi hari-hari kemerdekaan. Miris memang, tapi itulah potret negara kita, selalu ada dua sisi positif dan negatif, tinggal bagaimana kita sebagai pemuda yang mencoba bijak untuk menyikapinya. Bagaimana memilah dan memilih jalan mana yang akan kita lalui untuk berjuang mengisi kemerdekaan. Bagiku, mempertahankan adalah fase tersulit, apalagi jika harus berperang dengan idealisme diri dan arus globalisasi. Semakin terasa sulit untuk mempertahankan identitas bangsa dan kedaerahan. Itu memang sudah jadi tugas kita sebagai pemuda pemudi untuk mempertahankanya dengan kreatifitas, yaitu kebebasan yang bertanggung jawab.
Jika di ingat kembali, mengapa pada tanggal 28 oktober 1928 yang bersumpah itu adalah pemuda? Bukan anak-anak ataupun orang dewasa. Itu karena memang pemudalah yang seharusnya bersemangat, bergejolak untuk pembaharuan dengan pikiran dan jiwa yang segar. Sejak jaman dahulu orang-orang juga berfikir demikian, itu terbukti dengan adanya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928. Dahulu pemuda Indonesia dari berbagai daerah berkumpul dan berjuang untuk mempersatukan bangsa dari segala perbedaan , melebur segala perbedaan dengan keseragaman bangsa dan bahasa Indonesia. Dalam pandangan luas yakni cakupannya secara kebangsaan pun peran pemuda luar biasa begitu penting dan berarti dalam membakar semangat nasionalisme, mencoba keluar dari keterpurukan, cerdas dan sigap dalam mengambil keputusan, serta selalu berinovasi dalam berkarya dan mencari solusi. Bagiku begitulah seharusnya karakteristik pemuda. Dari waktu ke waktu harus selalu berusaha lebih baik demi masa depan yang gemilang.
Dalam lingkup kedaerahan khususnya Jawa Barat, peran pemuda sejak dahulu hingga kini juga tak kalah penting dalam memajukan suatu daerah, menjaga kelestarian budaya warisan leluhur, selalu berusaha mengembangkan Jawa Barat dengan semangat dan kreatifitas berkarya, serta bagaimana bersikap kritis tetapi tidak arogan. Pemuda dan pemudi  yang dinamis untuk selalu maju tetapi tidak melupakan adatnya yang dilahirkan sebagai orang berbudaya timur, manusia yang terlahir sebagai putera dan puteri Jawa Barat yang kelak akan membawa pembaharuan serta kemajuan untuk Jawa Barat.
Bagiku tak masalah pemuda dan pemudi Jawa Barat berjuang dengan cara yang berbeda, dengan cara apapun yang diyakini benar. “Ada banyak jalan menuju Roma”  begitulah seperti dikatakan pepatah, ada banyak cara untuk menuju Jawa Barat yang lebih baik, tak perlu menyeragamkan cara, bagiku itu seperti membatasi kreatifitas jiwa muda yang sedang banjir semangat untuk berekspresi dan berinovasi yang mungkin kelak akan menghasilkan sesuatu pembaharuan yang luar biasa bagi Jawa Barat. Biarkan pemuda dan pemudi Jawa Barat berkarya sesuai potensi masing-masing. Yang perlu di seragamkan adalah tujuan dan pandangan pemuda dan pemudi itu sendiri dalam memajukan Jawa Barat, tidak hanya asal bertindak tetapi berani bertanggung jawab atas langkah yang diambil. Aku yakin setiap pemuda dan pemudi Jawa Barat memiliki potensi masing-masing dibidangnya yang luar biasa jika dapat di optimalkan. Ya, salah satunya dengan adanya Pelatihan Kepemimpinan Putera Sunda 9 ini diharapkan dapat mengarahkan bagaimana mengoptimalkan potensi kami sebagai pemuda dan pemudi Jawa Barat yang tentu saja akan menjadi virus baik untuk membawa dan menularkannya kepada masyarakat khususnya pemuda dan pemudi lain yang belum berkesempatan mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Putera Sunda 9 kali ini.
            Talk less do more!, tindakan nyata lah yang dibutuhkan untuk memajukan Jawa Barat. Mencoba melakukan satu langkah nyata. Lakukan apapun sebisa kita jika kita yakini itu benar. Bagiku setiap huruf yang ku tulis untuk mengisi formulir PKPS9 ini merupakan bentuk satu langkah nyata menuju Jawa Barat yang lebih baik. Memulai dengan hal yang kecil untuk suatu mimpi yang besar. Bukan sekedar mimpi akan tetapi tujuan yang kelak akan digapai meskipun selangkah demi selangkah yang kita jalani. Aku percaya dengan kekuatan doa dan semangat pemuda Jawa Barat, jika kita bersatu untuk yang terbaik bagi Jawa Barat.
            Sudah banyak tindakan nyata dari pemuda dan pemudi Jawa Barat untuk memajukan tanah kelahiranya. Banyak pula yang jatuh cinta dan akhirnya mencintai Jawa Barat meskipun tidak dilahirkan di Jawa Barat. Kita patut bersyukur karena masih bisa melihat pergerakan pemuda dan pemudi yang bersemangat dan begitu mencintai Jawa Barat dengan caranya masing-masing.
            Menjamurnya berbagai komunitas di Jawa Barat khususnya di Bandung membuktikan bahwa masyarakat Jawa Barat khususnya pemuda dan pemudi masih haus akan wadah berekspresi, masih banyak ide dan kreatifitas untuk dituangkan. Komunitas adalah hanya salah satu wadah kecil untuk menstimulus ide dan kreatifitas. Proses kreatif  pemuda dan pemudi tentu saja bisa muncul dimanapun. Sekalipun dalam suatu komunitas kita terkadang hanya berkumpul untuk sekedar mengobrol tentang berbagai hal. Tetapi bagiku justru proses  shering itulah yang sering kali menstimulus ide dan gagasan kreatif. Banyak orang memuji kekreatifan orang-orang di Jawa Barat khususnya di Bandung. Menurutku itu suatu hal yang wajar karena pada dasarnya seseorang akan terdorong untuk lebih kreatif diantara banyak orang yang kreatif, memang tidak dapat dipungkiri lingkungan dimana kita tinggal sangatlah berpengaruh. Tetapi kita patut mengingat bahwasanya pujian itu jangan sampai menjadikan kita terlena dan terjerembab, tetapi justru harus menjadikan kita motifasi untuk menjadi yang lebih baik dimasa yang akan datang.
            Kesadaran berbudaya dan mempertahankan budaya sebagai warisan leluhur disadari sebagai akar dari identitas suatu bangsa ataupun suatu daerah. Sebagai salah satu potret keberhasilan pemuda dan pemudi Jawa barat dari segi kesadaran berbudaaya yaitu berhasil diselenggarakanya acara yang bertajuk “Angklung is The Music of My Country” yakni dimainkannya angklung secara bersama-sama oleh semua kalangan dan semua tingkat usia, mulai dari anak-anak tingkat taman kanak-kanak hingga orang dewasa  sebanyak  dua ribu sepuluh angklung pada tanggal 19 november tahun 2010 lalu yang bertempat di Monumen perjuangan bertepatan dengan rangkayan acara “World Music Festival” menyusul diresmikannya angklung sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh UNESCO november 2010 lalu. Bukan suatu hal yang mudah menyelenggarakan acara yang melibatkan begitu banyak orang didalamnya, mengingat untuk menyatukan sebanyak dua ribu sepuluh angklung kedalam rangkaian alunan lagu itu tidaklah mudah, belum lagi persoalan teknis latihan dan penyeragaman lagu yang membutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik antar panitia penyelenggara dan para peserta yang jumlahnya tidak sedikit. Tentusaja peran pemuda dan pemudi Jawa Barat dalam acara ini sangatlah penting karena sebagian besar  kepanitiaan diketahui dikelola oleh pemuda dan pemudi. Salah satunya adalah KABUMI UPI yang ambil bagian dalam kepanitiaan. KABUMI UPI adalah organisasi kesenian yang bergerak dibidang kesenian tradisional yang setiap tahunya meregenerasi anggota baru yang tentunya pemuda dan pemudi yang cinta terhadap budaya Negeri kita khususnya budaya Jawa Barat.
 Tentu saja masih banyak hal dan pergerakan yang dapat dilakukan oleh pemuda pemudi Jawa Barat. Ya.. banyak cara untuk menuju Jawa Barat yang lebih baik. Begitu pula dengan potret pemuda Jawa Barat yang satu ini.
Ben Wirawan S, pria lulusan desain produk ITB 1994 ini dengan berbekal pengetahuan desain mulai merintis usahanya sejak tahun 2005. Bersama Hanafi salah seorang temannya memulai usaha yang tidak jauh dari dunianya mendesain. Berawal dari mendesain t-shirt  yang bertema kan Bandung, pria kelahiran Samarinda, 8 Mei 1976 ini memulai usahanya yang berlabelkan “MAHANAGARI Bandung pisan”.
Nama MAHANAGARI diambil bahasa Sansekerta yaitu MAHA ; yang berarti besar, dan NAGARI ; yang berarti Negara, berharap usahanya ini dapat menjadi titik sebagai awal dari garis menuju Negara yang besar.
 Usaha yang kini memiliki show room di lt.1 Ciwalk ini sekarang bukan hanya menjual t-shirt bertemakan Bandung saja, tetapi juga sering kali mengadakan tour sepeda, tour Bandung purba dan serangkaian tour lainnya sebagai bentuk propaganda terhadap masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai identitas lokalnya. Mahanagari  mencoba memperkenalkan identitas Jawa Barat khususnya Bandung melalui media desain. “tak kenal maka tak sayang” begitulah ungkapan yang sepantasnya, jika kita tidak mengenal siapa diri kita?, tidak mengenal bagaimana daerah kita?, bagaimana kita dapat mencintai bangsa ini? Bagaimana kita dapat mencintai Jawa Barat jika kita tidak pernah mencoba untuk mengenalinya?.
Saat ditanya mengenai mengapa memilih usaha yang khusus bertemakan Bandung? Pria yang mengaku sebagai turunan sunda merantau ini menjawab “memilih tema Bandung pisan karena pada saat itu tidak ada orang lain yang mau melakukan hal itu, padahal seharusnya generasi muda bisa dibuat bangga menunjukan identitas lokalnya. Kebetulan saya dan Hanafi punya kelebihan sedikit dibidang desain..”
            Banyak potret keberhasilan pemuda dan pemudi Jawa Barat yang membawa perubahan sedikit demi sedikit kearah yang lebih baik. Walaupun dengan berbagai cara yang berbeda. Banyak hal yang bisa kita lakukan sesuai dengan keahlian kita. Meskipun ada beberapa dari mereka yang kini sudah tidak muda lagi, namun semangat juang beliau-beliau untuk memajukan Jawa Barat dengan cara berjuangnya masing-masing tidak cukup hanya dengan pujian saja, akan tetapi beliau-beliau yang dulunya seorang pemuda juga sangat berharap adanya jiwa-jiwa penerus, pemuda pemudi baru yang penuh semangat, kreatifitas dan kebanggaannya terhadap Jawa Barat.  Pemuda pemudi baru yang akan mencatatkan lagi keberhasilannya untuk memajukan Jawa Barat.
 Mari kita bersatu dalam satu tujuan untuk memajukan Jawa Barat. Mari tunjukan eksistensi kita sebagai putera dan puteri Jawa Barat dengan karya apapun yang kita bisa. Tentu saja kebebasan berkarya yang dapat dipertanggung  jawabkan. Siapa yang akan melindungi budaya?, Siapa yang akan memajukan Jawa Barat?, dan Siapa yang akan menjadi penerus bangsa? Ya...itu kami, putera puteri Indonesia, kamilah putera puteri Jawa Barat.